Dalam pagelaran yang menyerap sekitar dua ribuan orang ini, juga menjadi momen yang membanggakan bagi salah satu crew termuda bernama Brandon de Angelo yang baru berusia 8 tahun. Dia mendapatkan penghargaan Muri sebagai Penari Hip Hop Termuda Indonesia. Brandon yang sejak kecil suka menari ini, mulai rajin menari saat melihat kakaknya yang juga sebagai anggota Last minute, tampil di pagelaran hip hop dance bertema Lost Boy tahun lalu.
SWITCH – The Magic Of Art adalah judul yang diangkat dalam pagelaran dance ini. Dengan menggabungkan tari tradisional, balet dan trik sulap. Diharapkan hip hop dance akan lebih atraktif dan pesan moral yang disampaikan akan efektif ditangkap oleh anak-anak muda yang hadir. “Kami percaya, dengan tarian yang atraktif dan kreatif, pesan tentang pengorbanan, perubahan, dan semangat hidup akan mudah diterima, karena ini merupakan media yang efektif dan menyenangkan bagi anak-anak muda”. Ungkap Ferdi Jonas Hamdani selaku koordinator last minute street crew.
Last Minute Tarian hip hop nonstop estafet ini menceritakan Semmy dan Edo, mereka adalah sahabat yang kompak dalam segala hal. Mereka mempunyai sebuah komunitas Dance terkenal dan disegani di kotanya. Semmy bertumbuh menjadi seorang pemuda yang berbakat, dan membuat semmy semakin bangga dan sombong. Sedangkan Edo selalu berposisi sebagai bayang-bayang kesuksesan Semmy. Edo hanyalah seorang rendah hati dan suka membantu.
Hingga suatu saat, ada Dance anarkis yang nantang semmy untuk adu kebolehan. Karena kepancing emosi dan kesombongan, Semmy pun ikut pamer kemampuan. Sedangkan Edo berusaha mencegahnya, tapi sia-sia. Lalu Edo pun mendukung sammy. Tapi saat Sammy akan dihajar oleh kelompok dance anarkis itu, Edo malah melindungi Semmy, dan jadi korban kekerasan hingga pingsan, dan Semmy pun menyesal.
Ferdi menjelaskan, pagelaran seni ini diadakan bukan sekedar untuk memeriahkan ulang tahun Kota Surabaya ke 716 dan unjuk kebolehan, tapi juga membagikan pesan moral yang baik kepada generasi muda Indonesia, melalui tarian hip hop.
“Kami juga melatih dan mengajak anak-anak jalanan tampil dalam acara ini, satu hal yang kami rindukan, yaitu anak-anak jalanan bisa meningkatkan kualitas hidup, percaya diri dan mampu menunjukkan bahwa mereka juga bisa melakukan sesuatu yang baik bagi kotanya”. Tambah Ferdi.
Walikota Surabaya Bambang DH yang rencana akan membuka acara, berhalangan hadir, dan diwakilkan oleh humas dari Departemen Pariwisata Surabaya. Meskipun nggak sempat hadir, tapi walikota sangat mendukung pagelaran ini, buktinya saat menghadiri pagelaran dance tahun lalu. Beliau berdecak kagum, apalagi saat melihat penampilan Jasmine salah satu anggota last minute yang masih kecil.
“Pak Bambang juga senang karena Last Minute menampilkan tarian yang menceritakan pesan-pesan moral.” Ungkap Indah Kurnia selaku Pembina Last Minute, saat datang di press conference tanggal 25 mei lalu.
*Last Minute Street Crew*
Last Minute adalah sebuah komunitas hip hop di Surabaya yang terbentuk pada 23 maret 2005. Dimulai dengan 2 anggota yang akhirnya berkembang menjadi 27 anak-anak muda dari berabagai latar belakang budaya dan status, namun mempunyai kesukaan yang sama dalam bidang Street Dance. Last minute telah menjadi berkat bagi anak muda Indonesia dan sudah banyak prestasi yang diraih, mulai dari lomba tingkat lokal, nasional hingga menjadi duta bagi Surabaya dan Jatim pada saat Ulang Tahun Surabaya di 2007 dan 2008.
Diciples (grup vocal) yang menjadi pendukung acara ini juga mendapat penghargaan dari Muri, sebagai pendukung acara dance terlama. Ketika ditanya soal kelanjutan dan harapan dari acara ini, Ferdi menerangkan bahwa, Last minute optimis bisa menembus jenjang Internasional, dan menjadi duta bagi Indonesia di bidang hip hop dance. Selain itu, Ferdi berharap banyak anak muda yang bisa bangkit dan mampu menggali potensi diri untuk membangun Indonesia. So guys, gimana dengan kamu? Siap berkarya? (*/Bb)
Sumber : http://www.tmore-online.com/tmore/content/rubric/5/470


0 komentar:
Posting Komentar